Monday 27 November 2006

…dan Setahun Pun Berlalu

Sepotong senja

Menutup perlahan lembarannya

Jatuh di belakangku, di balik hariku

Aku hanya membiarkannya

Tak kutemui bulatan merah menyala

Terhalang rimbun belantara

Hanya sinar redup di balik mega

Dan aku membiarkannya

Gelombang menghempas semakin keras

Meninggalkan buih di pasir putih

Menjilati jari kaki

Aku hanya berdiri tegak, membiarkannya

Senja menghilang di cakrawala

Meninggalkan malam yang makin kelam

Dan setahun pun berlalu

Aku pun membiarkannya

Dengan alkohol, nikotin dan kafein

Kumulai lagi yang baru, tanpa haru

Dan aku membiarkannya tetap begitu

Membiarkannya, selalu

Membiarkannya, dari waktu ke waktu

(Tangkoko, 96-97)

No comments: