…dan Setahun Pun Berlalu
Sepotong senja
Menutup perlahan lembarannya
Jatuh di belakangku, di balik hariku
Aku hanya membiarkannya
Tak kutemui bulatan merah menyala
Terhalang rimbun belantara
Hanya sinar redup di balik mega
Dan aku membiarkannya
Gelombang menghempas semakin keras
Meninggalkan buih di pasir putih
Menjilati jari kaki
Aku hanya berdiri tegak, membiarkannya
Senja menghilang di cakrawala
Meninggalkan malam yang makin kelam
Dan setahun pun berlalu
Aku pun membiarkannya
Dengan alkohol, nikotin dan kafein
Kumulai lagi yang baru, tanpa haru
Dan aku membiarkannya tetap begitu
Membiarkannya, selalu
Membiarkannya, dari waktu ke waktu
(Tangkoko, 96-97)
No comments:
Post a Comment