Monday 27 November 2006

Merdeka Kalau Mati!

Seberkas rindu menghangati hari

Namun embun mendinginkan pagi

Mata yang masih menahan kantuk

Sisa ingatan mengumpulkan serpihan impian

Dini hari tadi

Hallo, selamat pagi wahai mentari

Saya belum ingin keluar pagi ini

Suara radio di sebelah rumah

Musik mars dan anak sekolah

Tutup saja lagi jendela kamar muka

Biarkan angin malam tetap di dalam

Belanda masih jauh, kawan

Waktu saja sudah lelah

Apalagi saya yang mengapung di atasnya

Tiga setengah abad ditambah tiga setengah tahun

Ditambah dua windu ditambah tiga dasawarsa

Hasilnya sama dengan selamanya

Ternyata kita masih belum mau merdeka, kawan

Kembali saja lagi esok hari

Kita jalan-jalan ke trisakti, atau jembatan semanggi

Kita sama-sama teriak revolusi atau mati

Dan kalau masih ada yang berteriak merdeka atau mati

Bilang saja lebih baik mati

Karena mati jauh lebih mudah daripada merdeka

Dan istana merdeka di jalan medan merdeka utara

Masih dikerubungi tentara

Hanya revolusi yang bisa mengusir mereka

Beo, Juli 1999

No comments: