Monday 27 November 2006

Puisi Diam

Kadang mulut kehilangan lidah

Kadang lidah kehilangan kata

Kadang kata kehilangan makna

Kadang makna kehilangan nuansa

Kadang,

Diam memiliki segalanya

Ketika mulut kehilangan lidah

Aku bicara tanpa suara

Ketika lidah kehilangan kata

Aku menggeram dalam diam

Aku bacakan puisi lewat ekspresi

Ku bernyanyi dalam sunyi

Dalam diam ku kemukakan

Segala hal yang dilarang dikemukakan

Dalam diam ku kembangkan

Pikiran yang sekian lama diendapkan

Ku bayangkan keadaan yang takkan sanggup mereka bayangkan

Ku impikan masa depan tentang tabu yang tak boleh diimpikan

Tentang kemerdekaan berserikat

Tentang kebebasan berpendapat

Tentang demokratisasi

Tentang reformasi

Tentang revolusi

Tentang masa depan negeri ini

Tetapi, kita tak bisa terus diam saja, kawan!

Manado, Mei 1998

No comments: