Puisi Diam
Kadang mulut kehilangan lidah
Kadang lidah kehilangan kata
Kadang kata kehilangan makna
Kadang makna kehilangan nuansa
Kadang,
Diam memiliki segalanya
Ketika mulut kehilangan lidah
Aku bicara tanpa suara
Ketika lidah kehilangan kata
Aku menggeram dalam diam
Aku bacakan puisi lewat ekspresi
Ku bernyanyi dalam sunyi
Dalam diam ku kemukakan
Segala hal yang dilarang dikemukakan
Dalam diam ku kembangkan
Pikiran yang sekian lama diendapkan
Ku bayangkan keadaan yang takkan sanggup mereka bayangkan
Ku impikan masa depan tentang tabu yang tak boleh diimpikan
Tentang kemerdekaan berserikat
Tentang kebebasan berpendapat
Tentang demokratisasi
Tentang reformasi
Tentang revolusi
Tentang masa depan negeri ini
Tetapi, kita tak bisa terus diam saja, kawan!
Manado, Mei 1998
No comments:
Post a Comment