Monday 27 November 2006

Demokrasi Yang Diobok-obok

Joshua kecil bernyanyi di musik kampus, di Trisakti

"Diobok-obok, demokrasinya diobok-obok

Pada akhirnya rakyat kecil pada mabok

Diputer-puter logika hukum diputer-puter

Rakyat jelata, merekalah yang sengsara"

Diobok-obok, ya, kedaulatan kita diobok-obok

Diputer-puter, ya, konstitusi kita diputer-puter

Diacak-acak, ya, pikiran sehat diacak-acak

Dikucek-kucek, ya, mata hati kita dikucek-kucek

Diguncang-guncang, ya, ketabahan kita terguncang

Digedor-gedor, ya, pintu kesabaran kita terdobrak

Apalagi yang tersisa

Setelah hidup kehilangan makna

Setelah perjalanan tak lagi punya arah

Setelah perjuangan manusia dianggap sia-sia

Dan cita-cita bangsa jadi omong kosong belaka

Di sini, di dalam kepengapan kota

Di tengah hiruk-pikuk lautan manusia

Yang berlari berhamburan, kesana-kemari

Aku terpana dan bertanya-tanya

Pada mau kemana mereka sebenarnya?

Mei 1998

No comments: